Tulisan (1 April 2024)
Hai, selamat pagi...
aku hanya ingin menyapamu, dan tidak bermaksud sesuatu, terkadang apa yang kita pendam tak semua dapat kita tuturkan melalui kata-kata dan hal itu sangat membebani pikiran dan hatiku, untuk itulah tulisan ini tercipta, sebenarnya aku ingin mengungkapkan terima kasihku kepadamu, tak sedikit kamu merubah cara pandangku untuk melihat suatu hal yang mungkin selama ini ku anggap remeh, aku bukan orang baik dan alim namun berkatmu semua sudut pandangku berubah, aku bahkan pernah berpikir "wah kok sekarang aku begini ya, kok gk dari dulu aku punya pemahaman seperti ini, kenapa tidak dari dulu aku berbuat seperti ini, aku kenapa aku kenapa" kalimat itu seakan menghantuiku dan menimbulkan tanya bahwa aku sudah berubah, aku dapat melakukan hal seperti ini, aku dapat mencintai tuhanku yang menciptakan manusia yang penuh dosa ini, betapa baiknya Allah Swt telah menciptakan dan selalu membantu manusia yang penuh hina ini, hal yang mungkin memalukan yang sangat kubenci adalah "mengagumimu". kebencian itu kutunjukan pada diriku yang selalu menaruh rasa bukan pada tempat yang jelas, hal itu sangat menggangguku, kerinduan yang membosankan, dan wajahmu yang terlukis dimana-mana, bahkan di sebuah gelas yang tak ada sangkut pautnya.
bolehkan aku bertanya dan mengajukan permintaan, bisakah kamu pergi dari hadapanku bukan hanya jasadmu namun ku ingin bayanganmu pun sirna dari hadapanku? itu pertanyaan yang ingin ku ajukan kelak jika kita bertemu. namun apakah aku bisa mengatakannya dengan tegas dan lantang ibaratkan seekor lalat yang mengganggu sepotong kue yang sangat digemari semua orang dan bahkan mereka rela mengantri sepanjang waktu dan meninggalkan apa yang mereka kerjakan demi kue tersebut. bisakah itu terjadi, bisakah aku mengatakannya.aku butuh kebencian dan ketidaksukaan untuk mengatakan kepadamu, dan aku tidak akan meminta maaf atas apa yang aku lakukan untukmu, aku hanya akan memikirkan diriku dan aku hanya akan mencintai diriku layaknya aku pantas mendapatkan yang lebih baik darimu terlepas aku pernah mengagumimu.
tulisan ini kubuat sebagai bentuk pembuktian bahwa aku bisa, aku bisa mengendalikan perasaanku dan aku bisa mengendalikan nafsu sesaat ini. ini adalah dosa. perasaan yang akan membuatmu tercekik, sesak, dan tangisan yang mungkin mengalir deres adalah bentuk dosa yang kubuat sendiri. siapa yang akan menderita atas perasaan ini, dengan jelas kukatakan bahwa aku yang menanggungnya sendiri, bahwa hanya aku yang tahu akan dirimu, bahwa hanya aku yang tahu perasaanku padamu, bahwa hanya aku yang tahu rasa sakit akibat perasaan yang selalu ku pendam ini, bahwa hanya aku yang menghentangkan kedua tanganku disepertiga malam untuk mendoakanmu, dan apakah kamu tahu, enggak itu hanya anggananku.
perasaan yang ingin kusudahi ini sangat memuakkan, ini sangat mengganggu. aku bukanlah fatimah yang dapat menahan perasaannya untuk ali, aku bukanlah mughits yang dengan senang hati mengejar sosok dicinta, merendahkan diri dan bahkan mengemis cinta barirah, aku hanyalah hamba allah yang masih dengan rasa yang sama, aku hanyalah hamba allah yang juga ingin mendapat rasa kasih sayang dengan sosok yang kucintai secara halal.
Komentar
Posting Komentar