Tulisan ( 16 Juni 2025)
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Aku berharap kabarmu selalu dalam keadaan baik. Dari apa yang kurasakan, sepertinya kamu sedang berada dalam kondisi yang baik pula, dan aku bersyukur kepada Allah atas hal itu, Alhamdulillah.
Belakangan ini, aku merasa energi untuk menulis mulai berkurang. Sebenarnya, pada tanggal 13 Juni kemarin aku sempat menulis sebuah tulisan berjudul "Aku Akan Berhenti Menulis." Namun, aku memutuskan untuk menarik kembali tulisan itu. Sebab, dalam lubuk hatiku yang terdalam, aku masih ingin menulis tentang apapun yang kurasakan. Hanya saja, ada beberapa hal yang menurutku tidak perlu diketahui oleh semua orang.
Aku masih sama seperti dulu, masih dihantui oleh kekhawatiran yang sama, dan masih merasakan perasaan yang sama pula. Mungkin butuh waktu bertahun-tahun untuk benar-benar bisa melepaskan perasaan ini. Aku tidak suka dengan ungkapan yang sering kudengar, yaitu: "Perasaanmu itu masih tersisa untuk orang lama sehingga kamu tidak bisa merasakan perasaan yang sama untuk orang baru." Aku tidak setuju dengan ungkapan itu. Memang, saat ini aku merasa hampir mati rasa, tidak bisa merasakan apa-apa. Namun, hal ini membuatku beranggapan bahwa kasih sayang itu hanya sampai pada titik tertentu saja. Untuk melangkah lebih jauh ke dalam cinta yang sesungguhnya, aku merasa takut, bukan berarti habis untuk orang lama.
Aku takut hal yang sama akan terjadi lagi. Aku takut hanya aku yang merasakan cinta itu, sementara dia tidak merasakan hal yang sama. Aku takut jika aku mencintainya seorang diri, dan dia tidak membalas perasaanku. (ini mungkin hanya asumsiku saja, semoga saja benar).
Namun, aku menemukan sebuah cara untuk menyelesaikan masalah ini. Caranya adalah dengan tetap berada di dekatnya, ya benar... tetapi membuatnya tidak pernah tahu bahwa aku selalu mendukungnya. Aku pikir, cara ini jauh lebih baik. Biarkan dia membenciku atau menganggapku seperti apapun, yang penting aku tetap mendukungnya, meskipun dari kejauhan dan tanpa mengganggunya. Lebih-lebih dia tidak tahu bahwa aku ada. Ini seperti menelan permen apa ya namanya aku lupa, pokoknya gambar muka orang rambutnya berdiri soalnya permennya asem banget ehhh pas kalian hisap terus permen itu mengecil dan timbul rasa manis didalamnya, aku lupa nama permennya apa. Oke lanjut.
Mungkin bagi sebagian wanita, cara ini terasa tidak sepadan untuk dicoba karena bisa membuat dada terasa sesak. Apalagi di zaman sekarang, banyak wanita yang memiliki alasan bahwa "cinta harus ada manfaatnya." Mereka bertanya-tanya, apakah cintamu memberikan manfaat untukku? Apakah kamu tahu seberapa besar pengorbananku?
Selain itu, ada tren di mana jika seorang pria bersikap tenang atau sedikit cuek, maka wanitanya yang harus mengejar agar pria tersebut tahu bahwa wanita itu menyukainya. Dan hal ini sudah dianggap normal.
Maaf, aku tidak bisa seperti itu. Bahkan saat pertama kali bertemu denganmu, kamu tahu... pikirku saat itu adalah aku membencimu. Jika kamu tidak tahu alasannya, sebenarnya sangat sederhana. Hari di mana kita pernah bertemu itu adalah hari yang tak pernah terlupakan bagiku. Sebagai seseorang yang sangat menghargai kenangan, hal itu justru menggangguku karena kenangan itu terlalu indah untuk dilupakan. itu bukan candaan ya.
Akhirnya aku mulai mengerti apa sebenarnya makna cinta dan kasih sayang. Dulu, aku sering merasa bingung karena sering berhadapan dengan berbagai masalah pasien. Pada waktu itu, aku menganggap bahwa cinta dan kasih sayang itu sama saja, bahkan setara. Namun, seiring bertambahnya usia dan kedewasaan diriku (Azekk 😏) aku menyadari bahwa ada perbedaan yang sangat mendasar antara sekedar sayang dan cinta.
Sayang adalah perasaan yang bisa kita tunjukkan kepada semua orang. Semua manusia layak kita sayangi sebagai sesama ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kita dianjurkan untuk berbuat baik kepada mereka, membantu mereka saat mereka membutuhkan uluran tangan kita. Sayang adalah bentuk kepedulian yang universal dan tidak terbatas.
Sedangkan cinta, itu sesuatu yang datang setelah kasih sayang. Cinta muncul tanpa permisi, tanpa pemberitahuan, dan hadir begitu saja dalam hati. Cinta hanya ingin memastikan bahwa orang yang dicintai selalu dalam keadaan baik, bahkan jika harus menjaga dari kejauhan. Cinta tidak mengharapkan balasan apapun. Bahkan, kenyataannya sangat sulit bahkan mustahil untuk mendapatkan balasan cinta itu, apalagi di tengah kehidupannya yang penuh dengan banyak perempuan-perempuan masyaAllah. Kalo kata adikku akumah apa atuh, bercanda.
Jangan terlalu serius menanggapi tulisanku ini, ini hanya coretan hati yang tak penting, ianya hanya akan menambah pikiranmu, jadi abaikan saja. semoga kamu selalu baik-baik saja disana, dan untuk yang membaca terima kasih juga semoga kalian senantiasa dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Tulisan ini membuatku terharu dan ingin menangis. Mungkin ini adalah kali terakhir aku menulis tentang perasaan ini. Tapi tenang saja, aku masih menyimpan perasaan yang sama. Hanya saja sekarang aku lebih tegas dan mantap dalam menghadapi perasaanku itu.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Komentar
Posting Komentar